Punya ribuan followers tapi yang checkout cuma satu? Kadang malah itu juga kamu sendiri yang ngetes link toko. Tenang, kamu tidak dikutuk algoritma. Hanya saja, mungkin strategi kamu salah arah. Banyak orang kejar angka followers, padahal yang penting bukan berapa banyak yang lihat, tapi siapa yang peduli.
1. Kamu Terlalu Sibuk Jadi Artis, Lupa Jadi Penjual
Konten kamu mungkin bagus, lucu, dan sering di-like, tapi tidak pernah mengarahkan ke produk. Kamu sibuk membuat show, bukan store. Follower terhibur, tapi tidak tahu apa yang dijual. Kalau setiap posting terasa seperti variety show tanpa CTA, jangan kaget kalau order cuma lewat mimpi.
2. Semua Postingan Terlalu Serius, Padahal Orang di Sosmed Cari Hiburan
Sosial media bukan katalog, tapi tempat nongkrong digital. Kalau setiap posting kamu berisi foto produk dengan tulisan “promo hanya hari ini”, orang cepat bosan. Coba bumbui dengan humor, cerita ringan, atau behind the scene. Kadang pembeli datang bukan karena butuh, tapi karena suka dengan kepribadian di balik brand-mu.
3. Tidak Punya Gaya Bicara yang Konsisten
Di satu posting kamu seperti motivator, di posting lain tiba-tiba jadi sales motor. Audiens bingung, “ini akun jualan apa stand-up?” Padahal konsistensi nada bicara bikin brand terasa akrab. Kalau brand kamu punya kepribadian yang bisa dikenali, audiens akan lebih gampang percaya.
4. Kamu Cuma Posting, Tapi Tidak Pernah Ngobrol
Media sosial itu bukan baliho digital. Algoritma suka akun yang aktif berinteraksi. Balas komentar, sesekali bercanda, tanya pendapat. Jangan cuma muncul saat promo, lalu menghilang kayak mantan setelah gajian.
5. Tidak Ada Strategi Konversi
Follower suka kontenmu, tapi bingung langkah selanjutnya. Link toko tersembunyi, CTA tidak jelas, bio penuh emoji tapi tidak ada arah. Satu hal sederhana yang sering dilupakan: orang tidak akan beli kalau mereka tidak tahu di mana beli. Bikin jalur konversi yang jelas. Misalnya, “klik link di bio buat cek produk” atau “balas DM untuk diskon tambahan.” Kecil tapi berdampak besar.
Kesimpulan
Followers banyak bukan jaminan dompet tebal. Yang bikin orderan jalan adalah hubungan, bukan sekadar jumlah. Buat konten yang manusiawi, jujur, dan konsisten. Kalau bisa bikin orang ketawa sambil nambah kepercayaan, itu resep paling mujarab di dunia digital.